“LETAK MEKAH”
Tahukah kalian nama kota suci kaum muslimin? ya,betul! kota suci kaum muslimin adalah kota Mekah. Di kota inilah terletak kabah, baitullah. Ke arah ka’bahlah seluruh muslim di dunia menghadapkan diri jika sedang shalat. Di kota inilah nabi kita tercinta dilahirkan. Apakah kalian tahu dimana kota Mekah? Diatas bukit yg subur? Atau dipinggir sungai besar yg dipenuhi banyak ikan? Sebenarnya kota mekah adalah sebuah lembah yg tidak begitu luas ditengah lautan pasir,bukit-bukit mengurung lemah ini rapat2. Begitu rapat sehingga hanya ada 3 jalan keluar-masuk ke Mekah, jalan pertama menju yaman, kedua ke laut merah dan yg ketiga ke Palestina. Ribuan taun lalu, lembah mekah hanyalah sebuah tempat persinggahn rombongan kafilah,baik yg datang dari yaman menuju palestina atau sebaliknya. Nabi ismail lah yg pertama kali membuat mekah menjadi sebuah kota. Kota Mekah terletak dijazirah arab. Seperti apa ya jazirah arab?
Ensiklopedi Mini:
- UNTA
Unta adalah kendaraan yang sangat diandalkan penduduk gurun pasir. Ia dapat mengarungi gurun selama 17 hari tanpa minum. Walaupun pelan, jika dipacu, unta dapat menempuh jarak sampai 30 kilo meter dalam sehari. Unta mau melahap ranting dan rumput pahit yang dijauhi kambing. Unta juga mau minum air berlumpur dan mngubahnya jd susu bermutu tinggi yg dpt digunakan sbg obat tetes mata,dagingnya dimakan,bulu dibuat tali,kulit dapat menjadi aneka alat,mulai dari sandal,atap, dan perisai perang,air seninya jadi sampo pencuci rambut,kukunya dibakar dan diulek jadi tepung untuk obat luka atau adonan kue,kotorannya dipakai sbg bhn bakar. Unta adalah karunia Allah untuk penduduk gurun pasir.
Diambil dari Buku Muhammad Teladanku jilid 1 ‘Kelahiran Muhammad’, hal 1-2. Sygma Daya Insani.
“JAZIRAH ARAB”
Sesungguhnya Jazirah Arab itu tidak hanya terdiri atas gurun pasir. Ada banyak tanah subur yang telah dihuni sejak lama. Tanah-tanah subur itu terutama terletak di daerah pantai, seperti Yaman, Yamamah, Hadramaut, dan Ahsa. Di bagian tengah Jazirah Arab ada sebuah wilayah subur lain bernama Najd. Wilayah ini dikenal sebagai tempat asal kuda Arab yang termasyhur ke mana-mana.
Najd dan Yamamah juga terkenal sebagai penghasil gandum. Demikian banyak gandum yang dihasilkan sehingga konon mampu memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Jazirah Arab yang ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan berjumlah sekitar sepuluh sampai dua belas juta jiwa. Di Kota Madinah terdapat bukit-bukit yang baik untuk ditanami. Sementara itu, Kota Tha’if terkenal karena buah-buahannya.
Diluar daerah-daerah subur, Jazirah Arab dipenuhi gunung dan bukit-bukit batu yang besar. Tidak ada sungai mengalir. Suhu udaranya sangat panas. Karenanya, penduduk Arab umumnya suka mengembara. Mereka suka berpindah ke tempat mana saja yang dapat memenuhi keperluan hidup sehari-hari beserta hewan-hewan ternak mereka.
Saudaraku pencinta Rasulullah,,, apakah kalian mau berkenalan lebih jauh dengan penduduk Arab?
“PAKAIAN ORANG ARAB”
Penduduk asli Jazirah Arab adalah suku Badui. Pakaian mereka longgar, hangat pada musim dingin, dan sejuk pada musim panas. Pakaian ini menjaga kulit dari sengatan matahari serta angin kering. Pada zaman para nabi, pakaian ini terdiri atas dua helai. Satu helai melilit tubuh dari bawah ketiak. Satu helai lagi adalah sebuah jubah panjang sampai kaki dan terbuat dari bulu domba atau unta.
Warnanya krem dengan lurik tegak berwarna hitam, biru, coklat, atau putih. Pakaian wanitanya panjang menyapu tanah dan sangat longgar. Selendang melilit pinggang, jubahnya berlurik merah, kuning, hitam, atau biru. Cadarnya berwarna hitam atau putih. Tudung kepala berwarna merah, putih, atau coklat melindungi mata, telinga, dan hidung dari debu dan badai pasir.
*Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 1, hal 3-5, Sygma Daya Insani
“BADUI”
Suku Badui adalah penduduk asli Jazirah Arab. Mereka adalah prajurit pengelana yang tangguh. Tinggi mereka sedang, tapi kekar, cekatan,dan kuat menderita dalam alam yang keras. Jika ada anggota keluarga yang tewas, para lelaki Badui akan segera membalas pembunuhnya. Mereka berani dalam bertempur dan sabar dalam kekalahan.
Meski demikian, orang Badui terkenal ramah, senang memberi dan sangat menghormati tamu. Mereka juga tenang, sabar dan tidak cepat marah. Orang Badui juga sangat mengagumi keindahan syair. Jiwa orang-orang Badui mudah terpanggil pada kebenaran. Mereka adalah orang-orang sederhana. Mereka duduk di lantai dengan wadah makanan di lutut. Dengan demikian, tidak bisa dibedakan mana majikan dan mana bawahan.
Kepada orang-orang inilah Nabi Muhammad SAW diutus. Berkat bimbingan Nabi Muhammadlah orang-orang Badui dari padang pasir yang sunyi ini mampu mengguncang dunia. Merekalah yang akhirnya menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia. Merekalah yang membangun umat Islam menjadi umat yang besar dan dihormati.
Namun, jauh sebelum menyebar ke penjuru bumi, perjalanan umat Islam di Jazirah Arab dimulai oleh kisah Nabi Ibrahim AS. Beliau adalah nenek moyang Nabi Muhammad SAW.
Apakah kalian tertarik mendengar kisahnya ?
* Ensiklopedi Mini *
” KEMAH BADUI “
Kemah Badui dibuat dari bulu kambing yang ditenun renggang agar ada celah untuk peredaran udara. Kala lembap dan hujan, seratnya merapat menangkal air. Pada musim panas, kemah teduh dan angin meniup dari samping.
Pada musim dingin, udara hangat karena hanya bagian depan yang terbuka. Perabotan dalam kemah terbatas pada tikar untuk tidur, perkakas dapur, dan kantong air yang terbuat dari kulit.
Sumber :
Buku Muhammad Teladanku Jilid 1 Halaman 6-7. Sygma Daya Insani
“KEBERANIAN NABI IBRAHIM AS””
Nabi Ibrahim as adalah salah satu nabi yang sangat pemberani menghadapi kaum yang sesat. Beliau tidak peduli mereka mengejek ajakannya.
Pada saat yang tepat,,,saat semua penduduk mengadakan pesta tahunan,,,Nabi Ibrahim as mendatangi kuil dengan membawa kapak besar yang tajam.
Di dalam kuil,,,banyak sekali makanan untuk persembahan.Makanan itu masih utuh karena patung memang tidak bisa makan. Nabi Ibrahim as hanya tersenyum mengingat kebodohan penduduk Negeri Babilonia (sekarang Irak )
Lantas dengan tangkas,,,Nabi Ibrahim as merobohkan semua patung-patung di dalam kuil,,,kecuali patung yang paling besar.Sebelum pergi,,,Nabi Ibrahim as meninggalkan kapaknya di pundak patung yang paling besar.
Raja Namrud dan penduduk negeri Babilonia sangat terkejut ketika mereka kembali dan melihat kuil tempat penyembahan mereka hancur.
“Siapa yang telah menganiaya tuhan-tuhan kita?!” teriak Raja Namrud sangat marah.
“Siapapun pun dia…dia harus di beri hukuman yang setimpal!”
“Hamba tahu…ini pasti perbuatan Ibrahim!”kata seorang penduduk
“Panggil dia sekarang juga!”
Para pengawal kerajaan diikuti beberapa penduduk mendatangi rumah Nabi Ibrahim as…Derap langkah mereka terdengar riuh…Nabi Ibrahim as pun di seret dan diarak keliling kota…beliau lalu dibawa ke tempat terbuka.
“Ibrahim…apa betul kamu yang telah menghancurkan tuhan-tuhan kami?”tanya seorang hakim beberapa saat kemudian.
Nabi Ibrahim as tersenyum tenang “Bukan” jawabnya singkat„„ coba lihat…bukankah yang memegang kapak itu patung yang paling besar?Barangkali dia yang melakukannya”lanjutnya
“Mana mungkin? Dia tidak bisa melakukan apa pun?” kata hakim tegas.
Nabi ibrahim as tersenyum lagi…”Kalau tidak bisa melakukan apapun, mengapa kalian menyembahnya?” ujarnya pelan.
Semua terpana mendengar perkataan Nabi Ibrahim as yang begitu pelan tetapi amat mengagetkan.
“Mengapa kalian menyembah sesuatu yang tidak mendatangkan kebaikan? Mengapa kalian tidak juga menyadari kesalahan kalian?”
“Diam!” bentak Raja Namrud tidak tahan mendengar kalimat Nabi Ibrahim as…”Prajurit…sekarang juga kumpulkan kayu bakar untuk membakar Ibrahim” perintahnya kemudian
Tidak berapa lama,,,kayu pun terkumpul dan membentuk perapian yang siap membakar Nabi Ibrahim as
Begitu api berkobar Nabi Ibrahim as dilemparkan ke dalamnya,di saksikan hampir semua penduduk Negeri Babilonia.Pada saat itu pula Allah SWT berfirman “Hai api…menjadi dinginlah (kamu) dan berilah keselamatan bagi Ibrahim” ( QS. Al Anbiya,21:69 )
“AYAH NABI IBRAHIM AS”
Nabi Ibrahim as di lahirkan di Irak ( Kaldea ) Ayahnya adalah seorang tukang kayu pembuat patung. Patung-patung itu di jual kepada masyarakat untuk disembah. Ketika remaja Nabi Ibrahim as sangat heran melihat patung buatan ayahnya disembah orang. Ayahnya sangat marah ketika Ibrahim menanyakan hal itu. Sebabnya sang ayah khawatir patung-patungnya tidak laku akibat ulah Ibrahim.
#MuhammadTeladanku jilid 1 hal.8-9 #SygmaDayaInsani
“NABI IBRAHIM AS, DAN BUNDA SARAH”
Allah SWT tidak membiarkan Nabi Ibrahim AS teraniaya. ” Api, menjadi dinginlah dan selamatkan Ibrahim” demikian Allah SWT berfirman kepada api.
Api pun tidak dapat membakar tubuh Nabi Ibrahim AS sehingga beliau dapat keluar dari dalam api dengan selamat. Kemudian, bersama Sarah, istrinya, Nabi Ibrahim AS meninggalkan negerinya dan pergi ke Palestina. Dari Palestina, Nabi Ibrahim AS dan Sarah tiba di Mesir. Saat itu, Mesir berada di bawah kekuasaan raja~raja Amalekit ( Hyksos ). Raja~raja Amalekit ini sangat menyukai wanita~wanita cantik. Jika wanita cantik itu telah menikah, raja~raja Amalekit akan membunuh suaminya.
Saudara ~saudaraku tercinta, Bunda Sarah adalah wanita yang jelita, melihat kecantikannya, raja berniat meminang Sarah menjadi istrinya.
“Apakah ia istrimu?” Tanya raja kepada Nabi Ibrahim AS.
Nabi Ibrahim tahu bahwa ia akan dibunuh jika mengaku bahwa Sarah adalah istrinya. Oleh karena itu, beliau berpura pura memperlakukan Sarah sebagai adiknya, ternyata raja tidak dapat mendekati Bunda Sarah, kakinya seolah tertanam di lantai.
- Wanita ini pasti dilindungi oleh Tuhannya. Aku tidak dapat mengganggunya.” Demikian pikir raja ketakutan.
Akhirnya, raja melepaskan Nabi Ibrahim AS dan Bunda Sarah. Sebagai hadiah, raja memberikan seorang hamba wanita bernama Hajar kepada mereka berdua.
Saudara~saudaraku tercinta, Nabi Ibrahim AS terus berdakwah, namun beliau tidak juga diberi seorang anak yang dapat melanjutkan tugas dakwahnya, padahal usianya sudah semakin lanjut. Melihat hal itu, Bunda Sarah meminta Nabi Ibrahim AS menikahi Hajar.
Apakah Allah memberi Nabi Ibrahim AS seorang anak dari rahim Bunda Hajar?
Ensiklopedi mini;
RAJA NAMRUD
Nabi Ibrahim AS dibakar atas perintah Raja Namrud. Namrud adalah raja yang menganggap dirinya
Tuhan. Allah kemudian membinasakan Raja Namrud beserta pasukannya dengan serangan nyamuk.
Demikian Allah menghinakan orang~orang yang sombong.
*sumber buku Muhammad Teladanku, jilid 1, halaman 10,11. Sygma Daya Insani
‘NABI IBRAHIM AS BERANGKAT KE MEKKAH’
Dengan izin Allah, bunda Hajar pun mengandung. Tidak lama kemudian lahirlah bayi yg diberi nama Ismail. Dengan dada yg dipenuhi kasih sayang dan rasa syukur yg menadalam atas karunia Allah, nabi Ibrahim mendekap Ismail erat-erat. Sudah puluhan tahun menantikan seorang anak. Kini pada usia senja, anak yg didamba lahir. Air mata sang Nabi berlinang menahan haru..
“Engkaulah belahan jiwaku, engkaulah penerus dakwahku kelak.” bisik ibrahim pd bayi mungilnya.
Sejak itu hari-hari Nabi Ibrahim dipenuhi dengan tawa Ismail. Disela-sela kesibukan berdakwah, beliau selalu menyempatkan diri untuk menggendong sang bayi. Bunda Sarah juga sangat menyayangi Ismail. Beliau sering membantu bunda Hajar mngasuh bayi.
“Lihat kanda,” bisik bunda sarah sambil mndekap ismail, “Alangkah miripnya bayi lucu ini denganmu”
Nabi trsenyum mndengar perkataan itu. Bunda Hajar pun membalas senyumannya. Namun Nabi adalah suami yg lembut. Beliau tahu bahwa walaupun amat menyayangi Ismail, sebenarnya bunda Sarah sangat ingin memiliki putra yg lahir dari rahimnya sendiri, putra sholeh yang akan meneruskn dakwah mereka.
Nabi menyadari betapa beratnya perasaan bunda Sarah. Beliau sangat ingin meringankn beban itu. Karena itu dalam setiap kesempatan brdo’a. Nabi Ibrahim dan bunda Sarah meminta pada Allah SWT berkenan menurunkan seorang lagi penerus dakwah dari rahim bunda Sarah.
Belum lagi do’a itu terkabul, Allah Maha Penyayang menurunkan sebuah ujian yang sangat berat.
Nabi diperintah untuk membawa bunda Hajar dan bayinya pergi ke sebuah tempat yang sangat jauh.
Sebuah tempat sunyi tak berpenghuni di tengah gurun yang tandus dan gersang.
Perpisahan ini terasa sangat berat dihati bunda Hajar dan bunda Sarah. Tetapi kehendak Allah ada di atas segalanya.
Apa yang terjadi pada bunda Hajar dan Ismail ditempat baru itu?
Ensiklopedia Mini :
* ABUL ANBIYA *
Akhirnya, Allah Maha Penyayang mengabulkan do’a bunda Sarah. Pada usia yang sudah senja, bunda Sarah mengandung. Kemudian lahirlah Nabi Ishaq. Dari keturunan Nabi Ishaq inilah lahir Nabi Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Dzulkifli, Syu’aib, Yunus, Musa, Harun, ilyas, ilyasa, Daud, Sulaiman, yahya dan Isa. Sementara dari Nabi Ismail lahirlah Nabi Muhammad. Karena itu, Nabi Ibrahim disebut Abul Anbiya (Bapa Para Nabi).
“SUMUR ZAMZAM”.
Saudaraku pencinta Rosulullah,,, atas kehendak Allah SWT jua.Nabi Ibrahim as mengajak bunda hajar
- bayinya pergi jauh sekali ke tengah sebuah lembah tandus yg sekarang disebut Mekah. Tempat itu merupakan tempat persinggahan rombongan pedagang. Akan tetapi saat itu adalah saat-saat sepi sepanjang tahun.Tidak ada satu orang pun yg tampak disana.
“Aku harus meninggalkanmu”.kata Ibrahim as kepada istrinya.
“Apakah ini kehendak Allah SWT?” tanya bunda Hajar.
Nabi Ibrahim as mengangguk pasti “Allah pasti akan menjagamu & anak kita.”
Kemudian Nabi Ibrahim as pergi meninggalkan bunda Hajar &Ismail dgn bekal seadanya. Tidak lama kemudian,air pun habis. Ismail kehausan.Bunda Hajar kebingungan,apalagi saat itu air susunya pun tidak keluar.Kemana ia harus mencari air di tempat tandus ini?
Bunda Hajar berlari ke puncak bukit terdekat.
“Ya Allah,hindarkan kami dr mati kahausan.berikanlah kepadaku jika di sisi-Mu ada air.”
Namun,tidak dilihatnya sumber air. Beliau pun berlari ke puncak bukit sebelahnya dgn dada berdebar penuh harap. Akan tetapi tidak juga terlihat air. Hanya pasir & pasir dimana-mana.
Begitulah saudaraku, bunda Hajar berlari bolak balik antara bukit Shafa & Marwah. Perjuangan bunda Hajar ini diabadikan Allah SWT dalam salah satu rukun haji, yaitu sa’i. Dalam melakukan sa’i, para jama’ah berlari-lari kecil antara Shafa & Marwah sebanyak 7 kali.
“Anakku!” jerit Bunda Hajar sedih. Paling lama,esok ia & bayinya akan mati kehausan. Akan tetapi saudaraku, Allah Maha Kuasa.Ketika Ismail menendang-nendang pasir sambil menangis,keluarlah mata air yg terus & terus memancar. Nama mata air itu adalah zamzam.
Berkat pertolongan Allah SWT, Bunda Hajar & bayinya selamat. Tidak lama kemudian datanglah kafilah dagang. Karena ada sumur zamzam, mereka bisa menetap. Ketika Nabi Ibrahim as datang menengok, tempat itu sudah menjadi pemukiman. Alangkah bahagianya Nabi Ibrahim as melihat Ismail telah tumbuh menjadi anak yg shalih.
Akan tetapi kemudian,Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as melakukan hal yg amat berat. Saudaraku pencinta Rasulullah Saw… tahukah kalian apakah perintah Allah itu?
Ensiklopedia mini:
ZAMZAM TERTIMBUN
Karena kelalaian manusia,badai & banjir,sumur zamzam pernah tertimbun & dilupakan orang. Seorang bernama Mudzaz pernah mencoba menggalinya. Walaupun telah mempersembahkan sesaji berupa pedang & Pelana emas, air tidak juga muncul. Sumur zamzam akhirnya berhasil digali oleh Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad Saw.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 1 hal 14-15. Sygma Daya Insani Jabar
“PENYEMBELIHAN ISMAIL “
Allah SWT ingin menguji Nabi Ibrahim AS, manakah yang lebih beliau cintai, Allah SWT atau Ismail ? Melalui mimpi, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim A.S menyembelih putra kesayangannya itu.
Saat pagi hari tiba, Nabi Ibrahim AS memanggil Ismail, “Anakku, dalam tidur, Ayah bermimpi menyembelihmu. Apa pendapatmu, Nak ?”
“Ayah, jika ini kehendak Allah, lakukan apa yang diperintahkan kepadamu. Jangan takut Ayah, Insya Allah aku termasuk orang yang sabar,”
Nabi Ibrahim AS memeluk Ismail erat-erat dengan penuh haru. “Ayah mencintaimu, Nak! Ayah bangga kepadamu Nabi Ibrahim AS membawa Ismail jauh dari rumah. Ketika sampai di tempat ia akan disembelih, Ismail berkata, “Ayah, jangan ragu, lakukanlah perintah Allah SWT ini. Kalau Ayah akan menyembelihku. Ikatlah aku kuat-kuat agar Ayah tidak terkena darahku. Aku takut darahku mengotori bajumu sehingga pahalaku berkurang. Ayah, jangan ragu jika melihat aku gelisah. Karena itu, tajamkanlah parang Ayah agar dapat memotongku sekaligus. Telungkupkan wajahku, Ayah,
jangan dimiringkan. Aku khawatir Ayah bisa melihat wajahku dan merasa iba sehingga Ayah jadi ragu melaksanakan perintah Allah. Kalau Ayah merasa bajuku dapat menghibur ibu, berikanlah baju ini kepada ibu .
“Anakku, “bisik Nabi Ibrahim AS , “ketabahanmu menguatkan ketabahan Ayah.”
Ketika Nabi Ibrahim AS akan menyembelih putranya, Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor domba yang besar disertai panggilan. “Hai Ibrahim! Engkau telah melaksanakan mimpi itu!”
Nabi Ibrahim AS dan Ismail bersujud penuh syukur. Mereka telah membuktikan bahwa mereka amat mencintai Allah SWT melebihi segalanya.
Ensiklopedi Mini :
“MELEMPAR JUMRAH “
Iblis tigakali menggoda Nabi Ibrahim AS di perjalanan menuju tempat penyembelihan putranya. Nabi Ibrahim AS marah dan melempar tiga kali dengan kerikil.
Allah mengabadikan peristiwa itu dalam ibadah haji.
Setiap jamaah wajib melontar kerikil di tiga tempat dimana Iblis menggoda. Masing-masing disebut Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 1, hal. 16-17. Sygma Daya Insani
“MEMBANGUN KA’BAH”
Saudaraku Pencinta Rosulullah,
Setelah Ismail tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan shalih, Nabi Ibrahim AS memanggilnya, “Anakku, Allah SWT memerintahkan kita membangun Baitullah dekat sumur Zamzam.”
“Dengan izin Allah, aku akan membantumu,” jawab Ismail.
Kemudian, keduanya bekerja keras. Ismail mengangkat batu-batu, membelah, dan meratakannya. Sementara itu, Nabi Ibrahim AS menyusunnya menjadi sebuah bangunan. Agar dapat meletakkan batu-batu di tempat yang tinggi, Nabi Ibrahim AS berpijak pada sebuah batu. Jika satu bagian telah selesai dikerjakan, beliau memindahkannya ke bagian lain sebagai tempat pijakan lagi. Demikian dilakukan terus sampai seluruh bagian Ka’bah selesai dibangun.
Saudaraku pencinta Rosulullah, telapak kaki Nabi Ibrahim AS membekas di atas batu pijakan tersebut. Jika kita pergi ke Masjidil Haram, kita dapat melihatnya dalam sebuah rongga berkaca. Batu itu dinamakan Maqam Ibrahim. Artinya, tempat berpijak Nabi Ibrahim AS.
Setelah menyelesaikan pembangunan Ka’bah, Nabi Ibrahim AS dan Ismail berdoa, ” Ya Allah, terimalah apa yang telah kami kerjakan. Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Kemudian, Allah SWT memerintahkan agar tempat itu dijaga kesucian dan kebersihannya sebagai tempat beribadah, thawaf, ruku, dan sujud. Setelah itu, Nabi
Ibrahim AS kembali ke Palestina.
Apa yang kemudian terjadi dengan Ismail?
==to be continued==
HAJAR ASWAD
Hajar Al Aswad atau “batu hitam” adalah sebuah batu lonjong bergaris tengah sekitar 25 sampai 45 sentimeter.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 1 hal. 18 – 19. Sygma Daya Insani
“KETURUNAN NABI ISMAIL AS”
Saudaraku pecinta keluarga Rasulullah saw, tak lama kemudian, ismail menikah, namun belum berapa lama, rasa gembira itu berubah duka karena Bunda Hajat wafat. Ismail amat kehilangan ibunya. Betapa tidak, ia ditinggal oleh orang yang sangat ia sayangi dan menyayanginya. Mendengar istrinya wafat, Nabi Ibrahim AS,yg telah berusia lanjut datang ke Mekah.
Ketika tiba dirumah Ismail, Nabi Ibrahim AS, diterima oleh menantunya. ” Bagaimana kehidupan kalian?” Tanya Nabi Ibrahim AS,” Hidup kami susah dan terlalu sederhana. Bahkan, sekarang pun saya tidak dapat menyuguhkan apa~apa kepada Bapak. ” Keluh istri Ismail.
Nabi Ibrahim AS termenung. Ia pun berdiri dan pamit. ” Sampaikan kedatanganku kepada Ismail.
Katakan juga kepadanya bahwa aku ingin agar ia mengganti gerbang rumah ini.”.
Ketika Ismail pulang, istrinya menyampaikan pesan ini, “itu ayahku,” kata ismail,” pesan itu memerintahkan agar saya menceraikanmu karena kamu tidak berlapang dada menjalani hidup kita yang sederhana.”
Setelah melaksanakan pesan ayahnya, Ismail menikahi wanita yang lain. Suatu saat, Nabi Ibrahim AS datang berkunjung, beliau diterima oleh menantunya yang baru.
“Bagaimana kehidupanmu bersama Ismail?” tanya Nabi ibrahim AS. ” Alhamdulillah, Ismail adalah suami yang penyayang, rajin bekerja, dan selalu membimbing saya di jalan Allah swt, ” Sampaikan kedatanganku kepada Ismail. Katakan juga kepadanya bahwa aku menyukai gerbang rumahnya.”
Ketika Ismail datang, istrinya menyampaikan pesan Nabi Ibrahim AS. ” Alhamdulillah, ayahku menyukaimu karena engkau istri yang shalihah,”senyum Ismail.
Saudaraku pecinta keluarga Rasulullah SAW, Ismail pun kemudian diangkat menjadi seorang nabi. Putra~putra beliaulah yang menjadi nenek moyang Nabi Muhammad SAW. Bagaimana kisah nenek moyang Nabi Muhammad SAW ini?
…To be continued…
Ensiklopedi mini
TEMPAT IBADAH TERTUA
Melaui surat Ali imran ayat 96~97, Allah menerangkan bahwa sesungguhnya rumah ibadah tertua di dunia ini adalah yang ada di Mekah, yaitu Ka’bah.
Rumah ibadah ini diberkahi Allah dan menjadi petunjuk bagi manusia diseluruh alam. Begitu tuanya umur Ka’bah sampai tak seorang pun tahu telah berapa lama Ka’bah berada di muka bumi ini. Ka’bah telah ada sebelum Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS diperintahkan membangunnya kembali.
Sumber; Buku Muhammad Teladanku, jilid 1,halaman 20-21. Sygma Daya Insani
NENEK MOYANG NABI MUHAMMAD SAW
Salah seorang nenek moyang Nabi Muhammad SAW bernama Hasyim bin Abdul Manaf. Ia adalah pemuka masyarakat yang berkecukupan. Masyarakat Mekah mematuhi dan menghormatinya.
“Wahai penduduk Mekah, aku membagi perjalanan kalian menurut musim. Jika musim dingin tiba, pergilah berdagang ke Yaman yang hangat. Jika musim panas, giliran kalian pergi ke Syam yang sejuk!” Demikian keputusan Hasyim.
Saudaraku tercinta, Hasyim tambah disayangi penduduk Mekah karena pada suatu musim kemarau yang mencekam, ia pernah membawa persediaan makanan dari tempat yang jauh. Padahal, saat itu makanan amat sulit didapat.
“Terima kasih, wahai Hasyim! Engkau menolong kami dengan pemberian makanan ini!” Seru penduduk Mekah.
Di bawah kepemimpinan Hasyim, Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur. Pasar-pasar didirikansebagai tempat berniaga kafilah-kafilah dagang yang datang dan pergi silih berganti, baik pada musim panas maupun pada musim dingin. Demikian pandainya penduduk Mekah berdagang, sampai-sampai tidak ada pihak lain yang mampu maenyaingi mereka..
Akan tetapi, disamping kemajuan besar itu, masyarakat Arab juga mengalami kemunduran luar biasa. Itulah sebabnya mereka dijuluki masyarakat Jahiliyah alias masyarakat yang diliputi kebodohan. Itulah juga sebabnya sampai Allah SWT mengutus Rasul terakhir-Nya di tempat ini.
Saudaraku tercinta, apa saja yang dilakukan bangsa Arab saat itu sehingga mereka dijuluki “masyarakat jahiliyah”?
- to be continued ——
Ensiklopedia mini :
* PEMBAGIAN URUSAN *
Beberapa jabatan pemerintahan di Mekah diantaranya : Hijabah (pemegang kunci Ka’bah), Siqayah (penyedia air dan makanan buat para peziarah), Rifadah (mengatur pembagian dana dari orang kaya untuk fakir miskin), Qiyadah (mengatur urusan peperangan).
Sumber : Buku ‘Muhammad Teladanku’ jilid 1 (Kelahiran Muhammad) hal 22-23.
*Sygma Daya Insani*
PERCAYA TAKHYUL
“Oh tidak! Burung itu terbang ke kiri! Aku pasti akan tertimpa sial!” umpat seseorang. Orang itu kebetulan melihat seekor burung yang terbang di atas kepalanya berbelok ke arah kiri. Sepanjang hari itu, ia jadi murung karena yakin bahwa ia bernasib sial walaupun ia belum tahu kesialan macam apa yang akan menimpanya.
Saudaraku tercinta, orang-orang Arab pada masa jahiliyah amat percaya pada takhyul. Contohnya, mereka percaya jika burung yang mereka lihat terbang ke kiri, nasib sial akan menimpa mereka. Sebaliknya, jika kebetulan terbang ke kanan, nasib baik akan datang. Kepercayaan semacam ini disebut ‘At Tathayyur’.
Selain itu, mereka percaya bahwa jika seseorang mati, rohnya akan menjadi burung. Mereka juga percaya bahwa si dalam perut manusia ada ular. Ular inilah yang mengigit di dalam perut sehingga orang merasa lapar.
“Lihat cincin tembagaku ini,” kata seseorang kepada temannya dengan bangga, “cincin ini adalah pemberian seorang dukun kepadaku. Tidak sia-sia aku memberinya uang banyak agar membuatkan cincin ini. Jangan coba-coba menantangku berkelahi sekarang. Berkat cincin ini, aku merasa jauh lebih kuat!”
Masih banyak kebodohan serupa yang mereka perlihatkan. Saudaraku, mereka juga amat taat menyembah berhala-berhala berbentuk patung. Jika mereka meminta pertolongan kepada berhala, tidak segan-segan mereka mengorbankan binatang ternak dan mengoleskan darahnya di tubuh berhala. Bahkan, terkadang mereka sampai hati mengorbankan anak-anaknya sendiri demi mengharap keridhaan berhala.
Saudaraku tercinta, selain melakukan kebodohan-kebodohan itu, mereka masih melakukan banyak sekali hal-hal yg merusak.
Ensiklopedia Mini :
* AWAL MULA PENYEMBAHAN BERHALA *
Awal mula penyembahan berhala di Mekah adalah ketika seorang bernama Amr bin Luhay membawa berhala besar bernama Hubal yang dibelinya dari daerah Syam. Di Mekah, berhala hubal ditaruh di Ka’bah dan disuruhnya orang-orang datang menyembahnya. menjelang penaklukan Mekah oleh Nabi Muhammad SAW, Ka’bah dipenuhi oleh tiga ratus enam puluh berhala yang terbuat dari bati, kayu, perak, bahkan emas.
Sumber : Buku ‘Muhammad Teladanku’ jilid 1 (Kelahiran Muhammad) halaman 24-25.
*Sygma Daya Insani*
“GEMAR MABUK DAN BERJUDI”
Bangsa Arab pada masa itu sangat gemar meminum arak. Hampir semua orang adalah peminum, kecuali beberapa saja yang tidak.
“Bawa ke mari minumannya ! kita minum sambil berjudi” kata seseorang kepada teman-temannya.
Para pelayan datang membawakan baki dan botol-botol minuman. Orang-orang datang berkumpul sambil tertawa.
“Hei, panggil para penari!” perintah tuan rumah.
Para penari datang disambut tepukan dan sorak-sorai. Ketika minuman mulai membuat mereka mabuk, seseorang kembali berseru, “Bawakan alat-alat judi kemari!”
Orang pun membawakan alat-alat judi berupa bilah-bilah kayu dan sebuah kantung kulit. Beberapa ekor unta dipotong, yang kalah berjudi harus membayar unta-unta tersebut.
Ayah dan Bunda, selain berjudi, dengan memotong unta, mereka juga berjudi dengan bermacam-macam cara.
Demikianlah, minum sambil berjudi adalah kebiasaan yang amat digemari oleh Bangsa Arab saat itu. Bahkan, setelah Nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam, masih banyak para pemeluk baru agama
ini yang masih suka meminum arak sampai turunlah perintah Allah SWT yang berangsur-angsur mengharamkan orang meminum minuman keras.
Selain berjudi dan minum arak, apalagi yang dilakukan orang pada masa jahiliah ?
Ensiklopedi Mini :
*BARM*
Judi memotong unta adalah judi yang paling digemari orang Arab Jahiliah. Bilah-bilah kayu dikocok dalam kantung dan dibagikan. Orang yang mendapat undi kosong dinyatakan kalah dan harus membayar unta yang dipotong. Daging unta kemudian dibagikan kepada fakir miskin. Orang yang tidak suka berjudi semacam ini dipandang sebagai seorang yang kikir, yang biasa disebut barm.
Sumber :
Buku Muhammad Teladanku. Jilid 1(Kelahiran Rosululloh). Halaman 26-27. Sygma Daya Insani
“PERAMPOK KEJAM DAN TIDAK SOPAN”
Saudaraku, mencuri dan merampok saat itu adalah hal yang biasa. Hanya sebagian kecil saja orang yang tidak pernah melakukannya. Perampok pun bukan cuma mengincar harta dan benda, tetapi juga orang yang dirampok. Perampok biasa menjadikan orang-orang yang telah dirampoknya menjadi tawanan dan budak belian.
Saat itu, perilaku bangsa arab amat kejam, sampai melewati batas perikemanusiaan. Anak-anak perempuannya sendiri mereka bunuh. Ada yang dikubur hidup-hidup ke dalam tanah, ada pula yang ditaruh dalam tong dan diluncurkan dari tempat yang tinggi. Mereka malu jika mempunyai anak perempuan.
Mereka juga suka menyiksa binatang. Jika seseorang mati keluarganya mengikat unta diatas kuburan dan tidak memberikan makan serta minum sampai unta itu mati. Mereka beranggapan unta itu kelak akan menjadi tunggangan si mati.
Musuh yang tertangkap di perlakukan sangat kejam. Mereka biasa mengikat musuh pada seekor kuda dan membiarkan kuda tersebut berlari sehingga orang yang diikat itu mati terseret-seret. Telinga atau hidung musuh yang kalah dijadikan kalung, serta tengkoraknya dijadikan tempat minum arak.
Orang jahiliah juga tidak mengenal sopan santun. Saudaraku, mereka biasa berkeliling ka’bah tanpa memakai pakaian.
Begitulah kebiasaan orang orang arab saat itu.
Saudaraku, mereka adalah bangsa yang maju perdagangannya, pandai membuat perkakas, membuat obat, ahli astronomi, serta mahir bersyair. Namun mereka juga mempunyai banyak kebiasaan buruk.
*Ensiklopedi mini*
Memakan bangkai binatang dalam urusan makan dan minum pun tidak ada yang tidak dilarang segala macam binatang boleh dimakan. Binatang yang sudah mati pun disayat dagingnya dibakar dan dimakan. Mereka juga suka meminum darah binatang dan memakan darah yang dibekukan.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku. Jilid 1 (Kelahiran Rasulullah). Halaman 28-29. Sygma Daya Insani
…Â MUTHOLIB …
Saudaraku tercinta, suatu hari, Hasyim pergi berdagang menuju Syam. Ketika melewati Yatsrib, yang kemudian disebut Madinah, Hasyim melihat seorang wanita baik ~baik dan terpandang.
“Siapakah wanita itu?” tanya Hasyim kepada orang~orang Yatsrib.
“Ia adalah Salma binti Amr.”
“Apakah ia telah bersuami?”
“Suaminya telah tiada. Kini ia seorang janda.”
Mendengar itu, Hasyim melamar Salma dan Salma pun menerimanya. Mereka lalu menikah. Hasyim tinggal di Yatsrib beberapa lama. Ketika Salma mengandung, Hasyim melanjutkan perniagaannya. Namun itulah kali terakhir Salma melihat suaminya karena Hasyim tidak pernah kembali lagi. Ia meninggal dunia di Palestina.
Salma melahirkan seorang anak laki~laki yang kemudian diberi nama Syaibah. Sementara itu, sepeninggal Hasyim, kedudukannya sebagai pemuka masyarakat Mekah dipegang oleh adik Hasyim yang bernama Al Mutholib.
Al Mutholib juga seorang laki~laki terpandang yang dicintai penduduk Mekah. Orang~orang Quraisy menjulukinya dengan sebutan Al Fayyadh yang berarti Sang Dermawan. Suatu hari, ia mendengar bahwa Syaibah, keponakannya yang tinggal di Yatsrib, sedang tumbuh remaja.
“Aku harus menemuinya,” pikir Al Mutholib, ” ia adalah anak kakakku. Dulu, ayahnya adalah pemuka Mekah, maka ia harus pulang untuk melanjutkan kekuasaan ayahnya menggantikan aku.”
Ketika Al Mutholib bertemu syaibah di Yatsrib, ia tersentak, “anak ini benar~benar mirip Hasyim.”
“Mari Nak, ikut paman ke Mekah,” peluk Al Mutholib.
“Tetapi, jika ibu tidak mengizinkan pergi, aku akan tetap tinggal di sini, ” jawab Syaibah.
Saudaraku tercinta, apakah Salma akan membiarkan buah hatinya yang baru tumbuh remaja itu pergi ke Mekah yang begitu jauh?
*Ensiklopedi mini*
SYAIBAH
Nama syaibah diberikan karena ada rambut putih ( uban ) dikepalanya sejak kecil. Selain Syaibah, Hasyim telah memiliki empat putra dan lima putri yang tinggal di Mekah.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku Jilid 1 ( kelahiran Rasulullah ) halaman,30~31
Sygma Daya Insani , Jawa Barat
ABDUL MUTHALIB
“Tidak, aku tidak akan membiarkannya pergi.” Jawab Salma. “Ia buah hatiku satu-satunya. Wajahnyalah yang senantiasa mengingatkan aku akan wajah ayahnya.”
“Aku juga menyayangi Hasyim.” Jawab al-Muthalib, “bukan cuma aku, tapi penduduk kota Mekah juga menyayanginya. Mereka pasti akan senang sekali menyambut kedatangan putra Hasyim. Begitu melihat wajah anak ini, rasa sayangku timbul kepadanya. Seolah-olah, aku melihat Hasyim hidup
kembali dan berdiri di hadapanku. Izinkan aku membawanya pergi. Sesungguhnya, Mekah adalah kerajaan ayahnya dan Mekah adalah tanah suci yang dicintai oleh seluruh bangsa Arab. Tidakkah pantas putramu pergi ke sana dan melanjutkan pemerintahan ayahnya?”
Salma memandang Syaibah dengan mata berkaca-kaca. Hatinya ingin agar putra satu-satunya itu tetap di sisinya. Namun, ia tahu masa depan Syaibah bukan di Yatsrib, melainkan di Mekah. Akhirnya, ia pun mengangguk, “Baiklah, kuizinkan ia pergi.”
Dengan amat gembira, Al-Muthalib mengajak keponakannya itu pulang. Syaibah duduk membonceng unta di belakang pamannya. Ketika mereka tiba di Mekah, orang-orang menyangka bahwa anak yang duduk di belakang Al-Muthalib adalah budaknya.
“Abdul Muthalib (Budak Al-Muthalib)! Abdul Muthalib!” Panggil mereka kepada Syaibah.
“Celaka kalian! Dia bukan budakku, dia anak pamanku, Hasyim!”
Namun, orang-orang terlanjur menyebutnya demikian sehingga akhirnya nama Syaibah pun terlupakan. Setelah itu, ia dikenal dengan nama Abdul Muthalib. Ia kelak menjadi kakek Nabi Muhammad SAW.
Setelah tumbuh dewasa, Abdul Muthalib menjadi seorang pemuka Mekah sebagaimana Hasyim, bapaknya.
Saudaraku tercinta, pada zaman pemerintahannya, abdul Muthalib melakukan sebuah perbuatan yang akan dikenang orang sepanjang zaman. Perbuatan apakah itu?
——– to be continued ———
- Ensiklopedia mini*
HARTA ABDUL MUTHALIB
Setelah Hasyim meninggal, hartanya dikuasai oleh Naufal, adiknya yang terkecil. Ketika dewasa, Abdul Muthalib hendak meminta harta ayahnya, tetapi Naufal menolak. Abdul Muthalib pun meminta bantuan kerabat ibunya yang tinggal di Yatsrib. Orang-orang Yatsrib mengirimkan 80 pasukan berkuda. Naufal pun ketakutan dan menyerahkan harta Hasyim kepada Abdul Muthalib.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 1 (Kelahiran Muhammad), halaman 32-33.
*Sygma Daya Insani*
” MENGGALI SUMUR ZAMZAM “
Saudaraku tercinta, saat itu sumur zamzam telah terkubur dan dilupakan orang selama ratusan tahun. Namun, Abdul Muthalib tidak pernah lupa pada sejarah Mekah bahwa dulu pernah ada mata air yang menghidupi Mekah, mata air yang memancar keluar oleh kaki Ismail.
“Aku harus menemukannya!” pikir Abdul Muthalib. “Aku harus menemukan kembali sumur zamzam yang telah dilupakan orang! Apalagi aku bertugas menyediakan air dan makanan bagi penduduk Mekah.”
Pikiran seperti itu tidak pernah hilang dari benaknya, “Aku harus menemukannya! Aku harus menemukannya!”
Setelah itu, Abdul Muthalib mengambil tembilang dan memanggil putra satu-satunya, “Harits, temani Ayah mencari dan menggali kembali Sumur Zamzam!”
Harits mengangguk. Kemudian, mereka mulai mencari di mana dulu letak Mata Air Zamzam berada.
Setelah beberapa kali mencoba menggali di beberapa tempat, sumur zamzam tidak juga ditemukan.
“Ayah, mungkin Sumur Zamzam memang telah hilang,” kata Harits.
“Tidak, Nak! Ayah yakin sumur itu masih ada! Kita harus menemukannya! Orang-orang Mekah akan hidup lebih baik jika Sumur Zamzam ada di tengah kita!”
Dengan gigih, keduanya pun terus mencari. Orang-orang Quraisy, penduduk asli Mekah, melihat perbuatan mereka dengan heran.
“Mengapa engkau masih terus menggali, Abdul Muthalib? Bukankah dulu nenek moyang kita, Mudzaz bin Amr pernah menggalinya, namun tidak berhasil?”
Abdul Muthalib menaruh tembilangnya dan duduk. Ya, ratusan tahun yang lalu, Mudzaz bin Amr, mertua Nabi Ismail AS, pernah mencoba menggali Zamzam, namun tidak berhasil. Padahal, saat itu Mudzaz telah mempersembahkan sesaji berupa pedang dan pelana berpangkal emas agar Sumur Zamzam ditemukan.
Saudaraku tercinta, apakah Abdul Muthalib menyerah dan menghentikan penggalian?
- to be continued—-
Ensiklopedia Mini :
* SUMBER AIR MEKAH *
Abdul Muthalib adalah pengurus air dan makanan bagi tamu-tamu yang datang ke Mekah. Setelah ratusan tahun Sumur Zamzam tertimbun, air harus didatangkan dari beberapa sumur yang terpencar-pencar di sekitar Mekah.
Sumber : Buku ‘Muhammad Teladanku’ jilid 1 (Kelahiran Muhammad) halaman 34-35
*Sygma Daya Insani*
“MENEMUKAN ZAMZAM”
Malam harinya, dengan tubuh lelah, Abdul Muthalib tertidur. Tiba-tiba, dalam tidur, ia bermimpi mendengar suara yang bergema berulang-ulang. “Temukan Sumur Zamzam itu, wahai Abdul Muthalib! Temukan Sumur Zamzam! Temukan!”
Abdul Muthalib terbangun dengan keyakinan dan semangat baru. Esoknya, ia mengajak Harits menggali dan menggali dengan lebih giat. Rasa heran orang-orang Quraisy yang melihatnya berubah menjadi tawa.
“Kasihan Abdul Muthalib , mungkin ia sudah kehilangan akal sehatnya!” kata mereka satu sama lain.
Suatu saat, ketika mereka sedang menggali di antara berhala Isaf dan Na’ila, air membersit.
“Air! Harits! Lihat, ada air!” seru Abdul Muthalib saking kagetnya.
“Ayo kita gali terus. Ayah! Ayo gali terus!”
Ketika mereka menggali lebih dalam, tampaklah pedang-pedang dan pelana emas yang pernah ditaruh oleh Mudzaz bin Amr dahulu. Melihat penemuan itu, orang-orang Quraisy datang berbondong-bondong.
“Abdul Muthalib, mari kita berbagi air dan harta emas itu!” pinta mereka.
“Tidak! Tetapi, marilah kita mengadu nasib antara aku dan kamu sekalian dengan permainan qidh (anak panalh). Dua anak panah buat Ka’bah, dua buat aku, dan dua buat kamu. Kalau anak panah itu keluar, ia mendapat bagian. Kalau tidak, dia tidak mendapat apa-apa.”
Usul ini disetujui. Juru qidh mengundinya di tengah-tengah berhala di depan Ka’bah. Ternyata, anak panah Quraisy tidak ada yang keluar. Pemenangnya adalah Abdul Muthalib dan Ka’bah. Karenanya, dapatlah Abdul Muthalib meneruskan tugasnya mengurus air dan keperluan para tamu Mekah setelah Sumur Zamzam memancar kembali.
Mengingat beratnya tugas itu, Abdul Muthalib sangat ingin agar ia mempunyai banyak anak laki-laki yang dapat membantunya.
Ayah Bunda, apakah keinginannya terkabul ?
— to be continued —
Ensiklopedi Mini :
“PEDANG DAN PELANA EMAS”
Abdul Muthalib memasang pedang-pedang itu di pintu Ka’bah, sedangkan pelana-pelana emas ditaruh di dalam rumah suci itu sebagai perhiasan.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku, Jilid 1 (Kelahiran Rasulullah). Halaman 36-37.
Sygma Daya Insani
“BERNAZAR”
Saudaraku pecinta Rasulullah, Abdul Muthalib bernazar, “Kalau saja aku mempunyai sepuluh anak laki-laki, kemudian setelah semuanya dewasa, aku tidak memperoleh anak lagi seperti ketika sedang menggali Sumur Zamzam, maka salah seorang di antara sepuluh anak itu akan kusembelih di Ka’bah sebagai kurban untuk Tuhan.”
Ternyata, takdir memang menentukan demikian. Abdul Muthalib akhirnya mendapat sepuluh orang anak laki-laki. Setelah semua anak berangkat dewasa, ia tidak lagi memperoleh anak. Dipanggilnya kesepuluh orang anak itu, termasuk si bungsu Abdullah yang amat disayangi dan dicintainya.
“Aku pernah bernazar untuk menyembelih salah seorang dari kalian jika Tuhan memberiku sepuluh orang anak laki-laki.”
Kesepuluh anaknya terdiam. Mereka memahami persoalan itu. Mereka juga melihat kebingungan yang luar biasa di mata ayah mereka yang berkaca-kaca.
“Namun, aku tidak bisa menentukan siapa di antara kalian yang harus kusembelih. Oleh karena itu, aku berniat memanggil juru qidh untuk menentukannya.”
Di hadapan patung dewa tertinggi di Ka’bah, juru qidh meminta setiap anak menulis namanya masing-masing di atas qidh. Kemudian, ia mengocok anak panah tersebut di hadapan berhala Hubal. Nama anak yang keluar adalah Abdullah.
Melihat itu, serentak orang-orang Quraisy datang dan melarangnya melakukan perbuatan itu.
“Batalkan keinginanmu, Abdul Muthalib! Mohon ampunlah kepada Hubal supaya kamu bisa membatalkan nazarmu!”
Saudaraku pecinta Rasulullah, sanggupkah Abdul Muthalib menyembelih anak kesayangannya, apalagi tidak ada orang yang menyetujui niatnya itu?
- to be continued —-
Ensiklopedia Mini : “NAZAR”
Nazar adalah niat seseorang untuk melakukan suatu amal ibadah jika keinginannya tercapai. Misalnya, seorang anak bernazar akan melakukan shaum jika ia lulus dengan baik. Setelah keinginannya terkabul, ia pun harus melakukan shaum. Karena nazar ditujukan kepada Allah, nazar tidak berlaku dalam perbuatan dosa.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 1 (Kelahiran Rasulullah). Halaman 38 – 39. *Sygma Daya Insani, Jawa Barat*
” TEBUSAN SERATUS UNTA “
Dengan membajakan hati, Abdul Muthalib menuntun Abdullah menuju sebuah tempat di dekat sumur Zamzam yang terletak di antara dua berhala Isaf dan Na’ila. Ditempat itulah biasanya orang~orang Mekah melakukan pengurbanan hewan untuk dewa~dewa mereka. Namun, masyarakat semakin keras menghalangi Abdul Muthalib melakukan niatnya. Akhirnya, kekerasan hatinya pun luluh.
“Baiklah, tetapi apa yang harus kulakukan agar berhala tetap berkenan kepadaku?”
“Kalau penebusannya dapat dilakukan dengan harta kita, kita tebuslah, “kata Mughirah bin Abdullah dari suku Makhzum.
Setelah diadakan perundingan, mereka sepakat menemui seorang dukun di Yatsrib.
- Berapa tebusan kalian?” tanya dukun wanita itu.
- Sepuluh ekor unta.”
- Kembalilah ke negeri kalian. Sediakan tebusan sepuluh ekor unta. Kemudian, undi antara unta dan anak itu. Jika yang keluar nama anak kamu, tambahkan jumlah untanya, kemudian undi lagi sampai nama unta yang keluar.”
Mereka pulang dengan lega dan segera mengundi dengan anak panah. Ternyata, yang keluar adalah nama Abdullah. Mereka menambahkan tebusan unta dan mengundi lagi. Ternyata, lagi~lagi nama Abdullah yang keluar.
Demikianlah, saudaraku tercinta, Abdul Muthalib menambah dan menambah terus jumlah unta.
Ketika jumlah unta sudah mencapai seratus ekor, barulah nama unta yang keluar.
- Dewa sudah berkenan,” seru orang~orang.
- Tidak,” bantah Abdul Muthalib. ” Harus dilakukan sampai tiga kali.”
Akhirnya, setelah tiga kali dikocok, yang keluar adalah nama unta. Seratus ekor unta itu pun disembelih dan dibiarkan begitu saja tanpa disentuh manusia dan hewan karena mereka beranggapan bahwa unta itu untuk dewa.
——to be continued——
*Ensiklopedi mini.
KETURUNAN DUA ORANG YANG DISEMBELIH.
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda, “Aku adalah anak dua orang yang disembelih.” Yang dimaksud oleh beliau adalah Nabi Ismail AS. Nenek moyangnya, dan Abdullah, ayahnya.
Sumber ; buku Muhammad Teladanku jilid 1( kelahiran Rasulullah), hal 40~41.
Sygma Daya Insani, Jawa Barat.
” SI PENGUASA YAMAN “
Saudaraku tercinta, saat Abdul Muthalib memimpin Mekah, ada sebuah peristiwa dahsyat. Kejadian ini bermula dari Yaman, sebuah negeri yang terletak jauh di sebelah selatan Mekah. Saat itu, Yaman diperintah oleh seorang penguasa bernama Abrahah Al Asyram.
“Aku tidak habis pikir, mengapa setiap tahun seluruh bangsa Arab datang ke tanah Mekah?” Seru Abrahah kepada para menterinya.
“Paduka tahu, di sana ada bangunan bernama Ka’bah. Bangunan tua itu begitu disucikan oleh penduduk Jazirah Arab sehingga mereka tidak dapat berpaling darinya. Ke sanalah mereka pergi beribadah menyembah para dewa sepanjang tahun.” Jawab salah seorang menteri.
“Apa istimewanya bangunan tua yang terbuat dari batu kasar itu? Aku ingin negeri kita Yaman, mempunyai sebuah rumah suci juga. Sebuah rumah suci yang akan membuat bangunan tua di Mekah itu menjadi tidak berarti lagi dan dilupakan orang!”
“Namun, apa mungkin kita bisa membuat rumah suci baru yang bisa menandingi Ka’bah?”
“Mengapa tidak? Buat sebuah gereja yang sangat indah! Hiasi dengan perlengkapan paling mewah yang kita miliki! Gerbang emas, jendela perak, lantai pualam yang berkilau! Semuanya! Kerahkan seluruh ahli bangunan! Aku ingin gereja itu selesai dalam waktu singkat!”
Tidak lama kemudian, berdirilah sebuah gereja seindah yang diinginkan Abrahah. Sang Penguasa Yaman itu mengunjunginya denga rasa puas.
“Lihat, tidak lama lagi, seluruh orang Arab akan datang ke sini!” Kata Abrahah kepada bawahannya, “bahkan orang-orang Mekah akan melupakan rumah tua mereka begitu melihat bangunan seindah ini!”
Benarkah demikian, saudaraku?
…….To be continued….
* Bendungan Ma’rib *
Penduduk asli Yaman adalah kaum Saba. Sebelum datangnya Islam, Negeri Yaman terkenal dengan kemajuan teknologi bangunannya. Salah satu bangunan yang amat terkenal adalah Bendungan Raksasa Ma’rib. Ketika bendungan ini jebol, banjir besar melanda daerah sekitarnya sehingga para penduduk terpaksa pindah ke negeri lain.
Sumber : buku Muhammad Teladanku (Kelahiran Muhammad) jilid 1 halaman 42-43
*Sygma Daya Insani. Jawa Barat.
PENYERBUAN
Ternyata, apa yang diharapkan Abrahah tidak terjadi. Orang-orang Arab sudah sangat mencintai rumah purba Ka’bah sehingga mereka tidak dapat berpaling ke rumah suci lain, betapa pun indahnya bangunan itu dibuat. Orang-orang Arab merasa ziarah mereka tidak sah jika tidak mengunjungi Ka’bah. Bahkan penduduk Yaman sendiri tidak mengindahkan rumah suci baru itu.
Seperti biasa, Mereka tetap berbondong-bondong berziarah ke Mekah.
“Tidak ada jalan lain!” geram Abrahah. “Gerakkan pasukan Gajah kita! Serbu dan hancurkan Ka’bah! Aku sendiri yang akan memimpinnya! Jika bangunan tua itu hancur dan rata dengan tanah, orang-orang Arab tidak akan punya pilihan lain selain datang ke tempat kita!”
Saudara tercinta, sang Penguasa Yaman memang ditakuti orang karena pasukan gajah yang dimilikinya. Abrahah sendiri naik di atas seekor gajah yang paling besar dan kuat.
“Maju!” Perintahnya.
Terompet pun membahana dan bumi seolah pecah oleh gemuruh pasukan yang maju ke medan perang. Mendengar keberangkatan pasukan ini untuk menghancurkan Ka’bah, penduduk Jazirah Arab terkejut bukan kepalang. Walaupun tahu pasukan Abrahah begitu kuat, jiwa kepahlawanan orang-orang Arab menjulang di hadapan musuh.
Dzu Nafar seorang bangsawan Arab, mengerahkan pasukannya untuk menahan gerak maju Abrahah. Akan tetapi, ia dikalahkan dan ditawan. Nufail bin Habib Alkhath’ami memimpin pasukan Kabilah Syahran dan Nahis. Namun ia juga dikalahkan dan dijadikan penunjuk jalan pasukan Abrahah.
Saudara tercinta, apa yang akan dilakukan Abdul Muthalib ketika mendengar sebuah pasukan besar datang menuju negerinya untuk menghancurkan rumah suci Ka’bah?
Ensiklopedia Mini :
*Al Qullayus*
Al Qullayus adalah nama gereja yang dibangun Abrahah agar orang tidak pergi haji ke Mekah, tetapi ke gereja ini. Mengetahui maksud Abrahah ini, bangsa arab marah karena kecintaan mereka pada Ka’bah sudah mendarah daging. Bahkan seseorang dari suku Kinani malah pergi memasuki Al Qullayus dan membuat kerusakan di dalamnya. Peristiwa inilah yang memicu Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku (Kelahiran Rasulullah) jilid 44-45. *Sygma Daya Insani-Jabar*
” SIKAP PENDUDUK MEKAH “
“Kita lawan mereka, Abdul Muthalib! Berikan peringatan kepada setiap orang untuk bertempur!”
Orang-orang Quraisy di Mekah panik. Mereka meminta pendapat Abdul Muthalib untuk bertempur. Abdul Muthalib tahu, sekeras apa pun mereka melawan, semuanya akan sia-sia. Pasukan Mekah akan ditaklukkan. Karena itu, ia menjawab dengan bijak. “Tidak, kita tidak akan mampu. Seorang utusan Abrahah telah tiba dan menyampaikan keterangan bahwa Abrahah tidak akan memerangi kita. Abrahah hanya ingin menghancurkan Ka’bah. Kita akan selamat jika tidak menghalanginya. Aku sarankan semua orang pergi mengungsi ke gunung-gunung di sekeliling kota.”
Abdul Muthalib kemudian mendatangi markas Abrahah bersama beberapa orang pemuka Mekah.
“Kembalikan unta-unta kami yang dirampas pasukanmu,” kata Abdul Muthalib kepada Abrahah.
“Akan kukembalikan unta-unta itu ! Apakah ada hal lain yang engkau minta ?” tanya Abrahah.
“Urungkan niatmu untuk menghancurkan Ka’bah. Jika engkau mau, kami akan berikan sepertiga harta dari daerah Tihama yang subur.”
Abrahah menggeleng, “Tidak.”
“Kalau begitu, kami serahkan pengamanan Ka’bah kepada Tuhan pemilik Ka’bah!” jawab Abdul Muthalib, lalu ia pergi.
Saudaraku tercinta, kini Kota Mekah kosong -melompong. Penduduknya telah mengungsi. Jalan lebar terbuka bagi Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah yang letaknya sudah di depan mata. Siapakah yang mampu menghalangi kekuatan sebesar itu ?
— to be continued —
Ensiklopedia Mini :
* ABRAHAH AL ASYRAM *
Abrahah Al Asyram bukanlah penduduk asli Yaman. Ia datang dari Negeri Habasyah di Afrika untuk menduduki Yaman. Tujuh puluh ribu pasukan Habasyah yang dipimpin Aryath berhasil mengalahkan Yaman. Namun, Aryath kemudian dibunuh oleh Abrahah. Sejak itulah Abrahah memerintah di Yaman.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 1 (Kelahiran Rasulullah). Halaman : 46-47
*Sygma Daya Insani Jabar *
“KEHANCURAN ABRAHAH”
Saudaraku tercinta, ternyata Allah-lah yang melindungi rumah suci-Nya. Ketika pasukan Abrahah bergerak mendekat, gajah Abrahah tiba-tiba berhenti. Sekeras apa pun Abrahah memukulinya, gajah itu tetap duduk tenang, bahkan akhirnya berusaha berjalan kembali ke arah Yaman.
“Maju! Maju! Apa yang terjadi padamu?” bentak Abrahah pada tunggangannya.
“Dalam berbagai medan pertempuran, belum pernah kamu mengecewakan aku seperti ini! Kamu bahkan tampak ketakutan! Ada apa sebenarnya?”
“Paduka! Ada yang datang dari arah laut!” teriak seorang prajurit sambil menunjuk-nunjuk panik.
Saat itulah, dari arah laut, Allah mengirim kawanan burung yang kepakan sayapnya menutupi sinar matahari seperti iringan awan mendung yang bergerak cepat. Burung-burung itu menjatuhkan batu-batu menyala ke arah pasukan gajah. Dengan panik, setiap orang berusaha menyelamatkan diri, tetapi sia-sia. Semua orang mati kecuali Abrahah yang kembali ke Yaman. Peristiwa penyerbuan tentata bergajah ini sangat luar biasa maka tahun ini diberi nama ‘Amul Fil’, yang artinya Tahun Gajah. Peristiwa ini Allah abadikan dalam surat Al Fil :
“Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan, bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”
Ensiklopedi Mini :
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dibawa burung-burung itu adalah kuman-kuman wabah penyakit cacar. Dalam beberapa hari saja seluruh pasukan mati dengan tubuh rusak seperti daun dimakan ulat. Abrahah berhasil kembali ke Yaman, tetapi tidak lama setelah itu ia pun mati seperti pasukannya.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku. (Kelahiran Rasulullah) Jilid 1, hal. 48-49
Sygma Daya Insani-Jawa Barat
” SILSILAH NABI MUHAMMAD “
Saudaraku tercinta, kita kembali pada kisah Abdullah bin Abdul Muthalib yang tidak jadi disembelih karena telah ditebus ayahnya dengan seratus ekor unta.
Abdullah adalah pemuda yang berwajah tampan. Kegagahan parasnya banyak menarik perhatian gadis~gadis Mekah. Apalagi setelah mereka tahu bahwa nyawa Abdullah telah ditebus dengan 100 ekor unta, suatu jumlah luar biasa yang tidak pernah dialami seorang pun sebelumnya. Walaupun banyak gadis yang berusaha menggodanya, kesopanan Abdullah tetap terjaga.
Saudaraku tercinta, Abdullah adalah ayah Nabi Muhammad, berikut ini adalah silsilah Nabi Muhammad saw.( Terlampir )
———to be continued———-
*Ensiklopedi Mini*
KHADIJAH
Kalian akan melihat nama Khadijah pada silsilah.
Khadijah adalah istri Nabi Muhammad saw, dan khadijah berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu Qushay. Karena berkerabat sebagai sepupu jauh, Khadijah pernah memanggil Nabi Muhammad saw dengan sebutan, ” Wahai putra pamanku.”
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 1,hal 50-51( kelahiran Rasulullah )
Sygma Daya Insani, Jawa Barat
GADIS YANG MEMINANG
Saudaraku tercinta, sesaat setelah penebusan Abdullah, Abdul Muthalib menggandeng tangan putranya menuju rumah Wahb bin Abdul Manaf. Wahb mempunyai seorang putri bernama Aminah. Abdul Muthalib sudah sepakat dengan Wahb untuk menikahkan putra-putri mereka.
Namun, di tengah jalan, seorang gadis cantik menegur Abdullah, “Engkau akan pergi ke mana, wahai Abdullah?”
“Aku akan pergi bersama ayahku.”
Tanpa mempedulikan Abdul Muthalib, gadis itu berkata, “Kulihat engkau memang dituntun ayahmu, tak ubahnya seperti seekor unta yang akan disembelih. Demi engkau, aku akan menerimamu jika engkau mau menikahi diriku sekarang juga.”
Abdullah terperangah. Ia menatap gadis itu dengan gugup.
“Siapakah gadis ini?” pikir Abdullah, “dilihat dari pakaiannya yang dipenuhi perhiasan mahal, ia pasti seorang gadis bangsawan. Matanya hitam memancarkan sinar yang teduh seperti yang biasa dimiliki gadis-gadis berperangai lemah lembut dan penuh kasih sayang. Apa yang harus ku katakan padanya?”
Ketika Abdullah menoleh kepada ayahnya, dilihatnya Abdul Muthalib memberi isyarat agar Abdullah terus melangkah dan tidak menggubris sang gadis.
“Aku bersama ayahku. Aku tak kuasa menolak kehendaknya dan berpisah dengannya.”
Abdullah kembali berjalan bersama ayahnya. Hatinya dipenuhi rasa iba dan simpati kepada gadis yang ditinggalkannya. Hari itu juga, Abdul Muthalib datang ke rumah Wahb bin Abdul Manaf. Mereka sepakat menjodohkan Abdullah dengan Aminah.
Saudaraku tercinta, keesokn harinya, Abdullah bertemu lagi dengan gadis yang kemarin. Abdullah menyapanya, “Mengapa engkau tidak menyapaku seperti kemarin?”
Gadis itu menjawab dengan ketus, “Sinar berseri-seri yang kemarin kulihat pada wajahmu sudah tidak ada lagi. Karena itu, sekarang aku sudah tidak membutuhkanmu!”
—– to be contunued—–
Ensiklopedia mini :
* SINAR KENABIAN *
Sinar berseri-seri yang dilihat sang gadis pada wajah Abdullah menurut sebagian ahli sejarah adalah sinar kenabian yang akan diturunkan Abdullah kepada putranya. Ketika Abdullah dijodohkan dengan Aminah, gadis itu tidak dapat lagi berharap akan memiliki putra yang kelak akan menjadi nabi.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 1 (Kelahiran Rasulullah) halaman 52-53
*Sygma Daya Insani-Jabar*
” PERNIKAHAN ABDULLAH DENGAN AMINAH “
Saudaraku tercinta, Allah SWT sudah menentukan bahwa jodoh yang paling tepat untuk Abdullah adalah Aminah binti Wahb. Aminah adalah gadis yang paling baik keturunan dan kedudukannya di kalangan suku Quraisy.
Musim semi 570 Masehi pun tiba. Batang-batang gandum di Yaman tumbuh menjulang tinggi.Dedaunan kurma di Tha’if kembali bersemi. Sementara itu, padang-padang rumput dipenuhi harum bunga-bunga yang tumbuh di kebun-kebun.
Bagi penduduk Mekah, musim semi adalah tanda kebebasan dan dimulainya lagi perdagangan musim panas ke Syiria. Abdullah pun berniat pergi di musim ini.
“Kanda sebenarnya hatiku sangat berat melepas kepergianmu. Entah kenapa hatiku diliputi kekhawatiran dan kegelisahan. Aku berharap dapat menemukan suatu alasan untuk menahan kepergianmu,” keluh Aminah kepada suaminya.
Abdullah tersenyum menenteramkan,”Hatikupun terasa tertinggal disini, dinda. Aku tahu begitu besar rasa sayangmu kepadaku sehingga engkau berharap terus berada disisiku.”
“Bukan cuma itu, damai rasanya berada disampingmu, Kanda.”
Abdullah mengangguk,”Tetapi Dinda, kini di dalam perutmu ada bayi kita. Kau tahu aku adalah pemuda yang tak berada. Saat ini, kita hanya mempunyai lima ekor kambing perah.Selain itu, tak ada lagi kekayaan yang dapat menghidupi kita berdua selain sedikit kurma dan daging kering. Karena itu, inilah saatnya bagiku untuk pergi berniaga dan menambah penghasilan kita.”
Aminah terpaksa mengangguk menerima kenyataan itu. Ia memandang kepergian Abdullah dengan sendu, seolah saat itu adalah detik terakhir ia dapat melihat wajah suaminya.
Saudaraku tercinta, apa yang dirasakan Aminah pun terbukti
———-To be continued———
Ensiklopedia Mini:
HAMZAH BIN ABDUL MUTHALIB
Pada hari pernikahan Abdullah dengan Aminah, Abdul Muthalib pun menikahi sepupunya Hala. Dari perkawinan ini lahirlah Hamzah, paman Rasulullah SAW yang seusia dengan beliau.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 1 (Kelahiran Rasulullah) hal 54-5.
Sygma Daya Insani Jawa Barat
” KEMATIAN ABDULLAH”
Bersama Kafilah dagang, Abdullah tiba di Gaza. Kemudian, dalam perjalanan pulang, ia singgah di
Yatsrib. Di sana, ia tinggal bersama saudara-saudara ibunya. Namun, ketika kawan-kawannya dari
Mekah hendak mengajaknya pulang, Abdullah jatuh sakit.
“Rasanya, aku tak akan kuat menempuh perjalanan pulang,” kata Abdullah kepada kawan-kawannya. “Kalian berangkatlah dan sampaikan pesan kepada ayahku bahwa aku jatuh sakit.”
Kawan-kawannya mengangguk, “Akan kami sampaikan pesanmu. Baik-baiklah engkau di sini.”
Kafilah Mekah pun beranjak pulang. Ketika tiba di rumah, mereka menyampaikan pesan Abdullah kepada Abdul Muthalib.
“Harits!” panggil Abdul Muthalib kepada putra sulungnya. “Pergilah ke Yatsrib. Lihatlah keadaan adikmu. Jika sudah sembuh, jemputlah ia pulang.”
Harits pun segera berangkat. Ketika tiba di rumah paman -pamannya di Yatsrib, yang ditemuinya adalah wajah-wajah duka.
“Abdullah telah meninggal,” kata mereka kepadanya, ” mari, kami antar engkau ke pusaranya.”
Harits pun menyampaikan berita sedih itu ke Mekah. Melelehlah air mata di pipi Abdul Muthalib. Namun, kesedihan yang paling berat dirasakan oleh Aminah. Apalagi saat itu ia tengah menantikan kelahiran bayinya.
“Selamat jalan, Kanda, “isak Aminah, “hilanglah seluruh kebahagiaan hidupku bersamamu. Kini, tinggallah aku yang hidup untuk membesarkan bayi kita.”
Ayah Bunda, tak lama lagi, bayi Aminah akan lahir. Bayi yang kelak ditakdirkan Allah SWT, menjadi orang besar yang mengubah jalannya sejarah dunia.
— to be continued —
Ensiklopedi Mini :
*PENINGGALAN ABDULLAH*
Saat meninggal, peninggalan Abdullah berupa lima ekor unta, sekelompok ternak kambing, dan seorang budak perempuan bernama Ummu Aiman yang kelak menjadi pengasuh Rasulullah . Nama aslinya adalah Barakah. Ia berasal dari Habasyah.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku, Jilid 1 (Kelahiran Rasulullah). Halaman : 56-57
*Sygma Daya Insani Jabar*
“KELAHIRAN MUHAMMAD”
Pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun yang sama dengan penyerbuan Abrahah (tahun Gajah), Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki. Saat itu bertepatan dengan bulan Agustus tahun 570 Masehi. Sebagian pendapat mengatakan bahwa Aminah melahirkan pada tanggal 20 atau 21 April tahun 571 Masehi.
Aminah mengutus seseorang sambil berkata, “Pergilah kepada Abdul Muthalib dan katakan, ‘Sesungguhnya telah lahir bayi untukmu. Oleh karena itu, datang dan lihatlah’.”
Abdul Muthalib bergegas datang. Ketika mengambil bayi itu dari pelukan Aminah, dadanya bergemuruh dipenuhi rasa sayang.
“Kehadiranmu mengingatkan aku kepada ayahmu. Sungguh, di hatiku kini dirimu hadir sebagai pengganti Abdullah.”
Dengan penuh rasa syukur, orang tua itu menggendong cucunya berthawaf, mengelilingi Ka’bah. Kali ini tidak kepada berhala, tetapi kepada Allah swt. Abdul Muthalib berdoa dan bersyukur.
“Aku memberimu nama Muhammad,” kata Abdul Muthalib.
Muhammad berarti ‘terpuji’, sebuah nama yang tidak umum di kalangan masyarakat Arab, tetapi cukup dikenal.
Kemudian, ia memerintahkan orang untuk menyembelih unta dan mengundang makan masyarakat Quraisy.
“Siapa nama putra Abdullah, cucumu itu?” tanya seseorang kepada Abdul Muthalib.
“Muhammad.”
“Mengapa tidak engkau beri nama dengan nama nenek moyang kita?”
“Kuinginkan ia menjadi orang yang terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi,” jawab Abdul Muthalib.
*Ensiklopedia Mini*
CAHAYA AMINAH
Ketika Aminah mengandung Nabi Muhammad saw, ia melihat seberkas sinar keluar dari perutnya dan dengan sinar tersebut ia melihat istana-istana Busra di Syam.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku. Jilid 1 (Kelahiran Rasulullah). Halaman 58-59
Sygma Daya Insani Jawa Barat
” YANG MENYUSUKAN “
Saudaraku tercinta, saat itu di kalangan bangsawan Arab sudah berlaku tradisi yang baik, yakni mencari wanita – wanita desa yang bisa menyusui anak-anaknya. Anak-anak disusukan di pedalaman agar terhindar dari penyakit, memiliki tubuh yang kuat, dan agar dapat belajar bahasa Arab yang murni di daerah pedesaan.
Tidak lama kemudian, ke Mekah datanglah serombongan wanita dari Kabilah Bani Sa’ad mencari bayi untuk disusui. Di antara mereka ada seorang ibu bernama Halimah binti Abu Dzu’aib.
“Suamiku,” panggil Halimah,” tahun ini sungguh kering, tak ada tersisa sedikitpun hasil panen di kampung halaman kita. Lihat, unta tua kita tidak lagi menghasilkan susu sehingga anak-anak menangis pada malam hari karena lapar.”
“Semoga kita mendapat bayi seorang bangsawan kaya yang dapat memberi kita upah yang layak untuk menanggulangi kesengsaraan ini.” Jawab sang suami.
“Namun, harapan mereka tak terkabul, hampir semua bayi bangsawan kaya telah diambil oleh teman-teman serombongan mereka. Hanya satu bayi dalam gendongan ibunya yang mereka temui.
“Namanya Muhammad.” Kata Aminah kepada pasangan tersebut. ” Ia anak yatim. Tinggal aku dan kakeknya yang merawatnya.”
Halimah dan suaminya, Al Harits bin Abdul Uzza, saling berpandangan. Mereka enggan menerima anak yatim karena tidak ada ayah yang dapat memberi mereka upah yang layak. Pasangan tersebut menggeleng dan pergi mencari bayi lain. Aminah memandangi bayi dalam dekapannya dengan sendu. Setiap wanita Bani Sa’ad yang ditawarkan menyusui Muhammad menolaknya karena ia anak yatim.
———to be continued———
TSUWAIBAH
Sebelum kedatangan para wanita Bani Sa’ad, Muhammad disusui Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab. Muhammad cuma beberapa hari disusui oleh Tsuwaibah. Namun, sepanjang hidupnya, Beliau memperlakukannya dengan baik sekali.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku, jilid 1 ( kelahiran Rasulullah) halaman 60-61.
Sygma Daya Insani- Jawa Barat
” HALIMAH “
Ketika Halimah dan Harits kembali ke rombongan, mereka melihat semua kawan mereka telah mendapatkan bayi untuk dibawa pulang dan disusui.
Melihat itu, Halimah berkata pada suaminya, ” Demi Allah, aku tak ingin mereka melihatku pulang tanpa membawa bayi. Demi Allah aku akan pergi kepada anak yatim itu dan mengambilnya.”
- Tiada salah kalau engkau mau melakukannya. Semoga Allah memberi kita keberkahan melalui anak yatim tersebut.”
Begitulah, saudaraku tercinta. Akhirnya Halimah dan suaminya kembali menemui Aminah dan membawa Muhammad ke dusun mereka. Aminah melepas bayi mungilnya itu dengan perasaan lega bercampur sedih. Lega karena akhirnya ada yang mengasuh Muhammad, sedih karena harus berpisah dengannya selama dua tahun.
” Pergilah , Nak. Ibu menunggumu di sini,” bisik Aminah dengan pipi yang hangat dialiri air mata.
Tatkala menggendong Muhammad, Halimah keheranan, ” Aku tidak merasa repot membawanya, seakan akan tidak membawa beban.”
Kemudian, Halimah menyusui Muhammad.
” Lihat, bayi ini menyusu dengan lahap, ” kata Halimah kepada suaminya.
Setelah menyusui Muhammad, Halimah menyusui bayinya sendiri. Bayi itu juga menyusu dengan lahap. Setelah itu, Muhammad dan bayi Halimah tertidur dengan lelap.
- Anak kita tidur dengan lelap, ” bisik Halimah kepada suaminya,” padahal, sebelumnya kita hampir tidak bisa tidur karena ia rewel terus sepanjang malam.”
Malam itu, keduanya bertambah heran karena unta tua mereka ternyata kini menghasilkan susu.
- Engkau tahu, Halimah. Sebelum ini unta tua kita tidak menghasilkan susu setetespun,” guman Harits.
Suami istri itu meminum air susu unta sampai kenyang.
- Malam ini benar-benar malam yang indah, ” kata Halimah kepada Harits, “bayi kita tertidur lelap dan kita pun bisa beristirahat dengan perut kenyang.”
“Demi Allah, tahukah engkau Halimah, engkau telah mengambil anak yang penuh berkah.”
” Demi Allah, aku pun berharap demikian.”
KEBANGGAAN RASULULLAH
Lingkungan di Bani Sa’ad benar -benar sangat murni. Kelak Rasulullah saw pun dapat berkata dengan bangga, “Aku adalah keturunan Arab yang paling tulen. Sebab aku anak suku Quraisy yang menyusui di Bani Sa’ad bin Bakr.”
Sumber: buku Muhammad Teladanku, jilid 1 ( kelahiran Rasulullah ) halaman 62-63
Sygma Daya Insani-Jawa Barat
“KEBERKAHAN”
Keberkahan yang dibawa Muhammad kecil tidak berhenti sampai disitu. Dalam perjalanan kembali ke Dusun Bani Sa’ad, kembali terjadi hal yang mengherankan.
“Suamiku,tidakkah engkau melihat terjadi hal yang aneh pada keledai tungganganku?” tanya Halimah.
“Saat kita pergi, keledai ini berjalan pelan sekali,” Harits menanggapi, “tetapi, kini ia dapat berjalan cepat seolah tak kenal lelah. Padahal beban yang dibawa cukup berat.”
Saudaraku tercinta, keladai itu berjalan cukup cepat sehingga bisa menyusul dan melewati rombongan wanita Bani Sa’ad lainnya yang sudah berjalan lebih dulu.
“Halimah putri Abu Dhu’aib!” panggil para wanita keheranan, ” tunggulah kami!
Bukankah ini keledai yang engkau tunggangi saat engkau pergi?”
“Demi Allah, begitulah,” balas Halimah,” ini memang keledaiku yang dulu.”
“Demi Allah, keledaimu kini bertambah perkasa!”
Ketika tiba dirumah, Halimah dan Harits tambah terkejut.
“Sepetak tanah kita!” Bisik Halimah tidak percaya.
“Sepetak tanah kita jadi begitu hijau dan subur! Padahal, saat kita berangkat, tak ada sepetak tanah pun yang lebih gersang dari ini!”
“Domba-domba juga! seru Harits,”Domba-domba kita jadi gemuk dan susunya penuh. Kini kita dapat memerah dan meminum susu mereka setiap hari.”
Begitulah keberkahan yang mereka terima selama mengasuh Muhammad. Namun, dua tahun pun berlalu, kini tiba saat mengembalikan Muhammad kepada ibunya.
*****to be continued ****
Ensiklopedia Mini :
KAKAK ANGKAT RASULULLAH SAW
Anak-anak Halimah dan Harits adalah saudara sesusuan Rasulullah SAW. Mereka adalah Abdullah, Unaisah,dan Syaima. Syaima bahkan ikut mengasuh Muhammad. Nama asli Syaima adalah Hudzafah atau Judzamah. Kelak dalam perang melawan kota Tha’if,Syaima tertawan pasukan Islam. Namun
Rasulullah SAW, memperlakukannya dengan sangat hormat dan mengembalikan kakak angkat beliau itu kepada keluarganya.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid ke-1 ( Kelahiran Rasulullah ) hal.64-65
Sygma Daya Insani Jawa Barat
” MUHAMMAD KEMBALI KE DUSUN”
Halimah dan suaminya mengembalikan Muhammad kepada Aminah. Alangkah bahagianya Aminah bertemu lagi dengan putra tunggalnya itu.
- Lihat! Kini engkau tumbuh menjadi anak yang tegap dan sehat!” ujar Aminah sambil mencubit gemas pipi putranya.
Aminah memandang Halimah dan suaminya dengan mata berbinar-binar penuh rasa terima kasih, “Kalian telah merawat Muhammad dengan baik, bagaimana aku harus berterima kasih ?”
Halimah dan suaminya saling berpandangan dengan gelisah. Sebenarnya mereka merasa berat berpisah dengan Muhammad. Mereka amat menyayangi anak itu. Selain itu, sejak Muhammad datang, kehidupan mereka dipenuhi keberkahan.
“Kami cuma berharap andaikan saja engkau sudi membiarkan anak ini tetap bersama kami hingga menjadi besar. Sebab, aku khawatir ia terserang penyakit menular yang ku dengar kini sedang mewabah di Mekah.” pinta Halimah.
Aminah menyadari bahwa yang mereka pinta ada benarnya, tetapi hatinya bimbang karena ia hampir tak sanggup berpisah lagi dengan putranya. Namun, Abdul Muthalib datang. Bangga sekali ia melihat pertumbuhan cucunya yang begitu bagus di daerah pedalaman.
“Aku ingin Muhammad kembali ke Dusun Bani Sa’ad sampai ia berusia lima tahun,” kata Abdul Muthalib, “agar ia di situ belajar berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengar bahasa Arab yang fasih sehingga nanti ia akan mampu berbicara dengan kata-kata yang fasih pula.”
Aminah mengerti bahwa ia harus kembali melepas Muhammad demi masa depan putranya sendiri.
“Beri aku waktu beberapa hari bersama putraku, setelah itu boleh kalian membawanya kembali,” kata Aminah.
Ayah Bunda, akhirnya Muhammad pun dibawa kembali ke dusun Bani Sa’ad. Namun, di sana ia mengalami sebuah peristiwa yang sangat mengguncangkan. Peristiwa apakah itu ?
— to be continued —
Ensiklopedi Mini :
“RAHMAT BAGI SEMESTA ALAM”
Keberkahan yang dialami keluarga Halimah adalah bukti bahwa Rasululloh SAW diutus untuk membawa rahmat (kasih sayang) untuk seluruh alam. Sebagaimana ditegaskan oleh firman Allah, “Dan Kami tidak mengutus kamu kecuali sebagai rahmat bagi segenap alam.”
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Julid 1 (Kelahiran Rasulullah). Halaman : 66 – 67.
Sygma Daya Insani Jawa Barat.
“PEMBELAHAN DADA “
Saudaraku tercinta, peristiwa itu terjadi tidak lama setelah keluarga Halimah kembali ke pedalaman.
Saat itu, umur Muhammad belum lagi genap tiga tahun.
Hari itu, Muhammad kecil ikut menggembalakan kambing bersama saudara – saudaranya. Tiba-tiba, salah seorang putra Halimah datang berlari – lari sambil menangis.
“Ada apa? ” tanya Halimah dan suaminya panik.
- Saudaraku yang dari Quraisy itu! Ia diambil oleh dua orang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan! Dadanya dibelah sambil dibalik – balikkan! “
Halimah dan Harits segera berlari mencari Muhammad. Mereka menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah Muhammad pucat pasi. Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Muhammad baik – baik.
- Apa yang terjadi padamu, Nak? ” tanya mereka.
- Aku didatangi oleh dua orang laki-laki berpakaian putih. Aku dibaringkan, lalu dadaku dibedah. Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Aku tak tahu apa yang mereka cari.”
Tanpa bertanya lagi, Halimah segera membawa Muhammad pulang. Hatinya dipenuhi kecemasan.
- Aku takut Muhammad didatangi dan digoda oleh jin” kata Halimah kepada suaminya.
- Lebih baik kita membawanya kembali ke Mekah ” jawab Harits.
Saudaraku tercinta, sebenarnya siapakah dua orang laki-laki itu?
– – – To be continued – – –
Ensiklopedi Mini :
* MALAIKAT JIBRIL *
Menurut riwayat dari sahabat Rasulullah SAW, Anas bin Malik, yang mendatangi Rasulullah SAW adalah malaikat yang menyamar menjadi manusia. Salah satunya adalah Jibril, Malaikat Pembawa Wahyu.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 1 ( Kelahiran Rasulullah). Halaman: 68 – 69
Sygma Daya Insani Jawa Barat