Pasuruan, Jawa Timur menyimpan salah satu peninggalan Belanda yang masih bertahan. Situs ini bernama Talang Abang, sebuah jembatan saluran air yang terletak di Desa Winong Desa Sumbergedang Pandaan.
Tetapi keberadaan bangunan bersejarah ini tak banyak diketahui orang, hal ini karena tertutup dengan rimbunnya pepohonan yang hijau. Padahal jembatan ini dahulunya menghubungkan antara dua Desa Bululawang dan Desa Krebet Senggrong.
Gedung Museum Bank Indonesia: Ironi Tanam Paksa yang Memakmurkan Belanda
Dilihat dari iNews.id, Jembatan yang telah berusia 100 tahun ini memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya bila umumnya jembatan digunakan sebagai jalur manusia, jembatan tua ini digunakan sebagai jalur air melalui lembah.
Penduduk setempat menyebutnya sebagai selokan hingga dikenal dengan nama Jembatan Talang. Jembatan ini memegang peranan penting karena berguna menjadi pemasok air untuk pabrik karet, cengkeh hingga kopi.
Dibuat dengan semen
Jembatan Talang Abang didirikan pada tahun 1881 dan selesai pada 1882 yang terlihat pada lengkungan pertama. Struktur jembatan ini memang terdapat 5 lengkungan besar dengan warna merah perlambang pertumpahan darah pejuang kala itu.
Dimuat dari Youtube Majapahit Study Club, hal yang unik adalah proses pembuatan jembatan ini tak menggunakan semen. Kala itu, belum ada semen sehingga menggunakan kapur gamping, batu bata serta lem dari getah pohon.
Melihat Arsitektur Bangunan Perusahaan Listrik Pertama Hindia Belanda di Surabaya
Bila dilihat dari dekat, Talang Abang memang nampak tidak seperti sebuah jembatan. Karena bila mendekat, bagian tengahnya berisi air dan kanan kirinya terdapat jalan setapak yang hanya bisa digunakan satu orang.
Dahulunya saluran air ini nampak lusuh dengan besi polos. Namun, kini pegangan besi Talang Abang diberi warna-warna cerah. Begitu pula dengan jalan setapaknya, terdapat gambar-gambar berwarna yang menghiasi Talang Abang.
Daerah irigasi
Pembangunan Jembatan Talang Abang adalah bagian dari proyek pengembangan Kawasan Irigasi Kedungkandang. Daerah Irigasi Kedungkandang Kota dan Kabupaten Malang memiliki standar luas sawah 5.183 hektare.
Pada zaman tersebut hingga kini masyarakat setempat memanfaatkan bersihnya air untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan membersihkan. Tak sedikit anak-anak sekolah yang kerap mandi di sana, terutama saat cuaca cukup terik.
Kendati Lama Menjajah, Mengapa Bahasa Belanda Kurang Begitu Dikenal?
Selain itu jembatan Talang Abang juga terlihat eksotis dengan keindahan latar belakang Gunung Penanggungan yang gagah. Para pelancong juga bisa menyusuri sungai di bawah jembatan dengan batu-batu eksotis.
Bila ingin berkunjung wisatawan bisa melewati Perempatan Kasri Pandaan masuk ke Barat terus sampai menemui turunan tajam Desa Sumbergedang. Nanti akan menemui sungai kecil dan di sebelahnya ada jalan setapak belok kiri hingga sampai di Talang Abang.